CLOUD COMPUTING
A. Konsep / Pengertian
Cloud computing merupakan sebuah sistem penyimpanan data yang
mulai banyak dipakai oleh perusahaan atau organisasi karena dianggap mampu
memberikan kemudahan serta beragam manfaat seperti efisiensi secara ekonomi dan
masih banyak lagi manfaat yang lainnya.
Cloud Computing atau yang sering juga disebut dengan komputasi
awan adalah beberapa teknologi computer yang digabung (komputasi) di suatu
jaringan dan menjadikan internet sebagai basisnya. Hal ini memiliki beberapa fungsi
seperti menjalankan aplikasi dan program dengan menggunakan beberapa computer
yang memiliki koneksi yang sama dengan waktu yang bersamaan.
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah
teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data
dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk
menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses
data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
B. Sejarah Cloud Computing
Pada tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar.
Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia
pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut
dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan
komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan
mainframe yang relatif mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik
komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak
aktif pada mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga
pertengahan tahun 70-an dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang
berkaitan besar dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu
hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The
Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan
penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan
cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan
beroperasi pada terminal bodah didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar.
Karena komputer ini sangat canggih, banyak perusahaan dan entitas lain
menyediakan sendiri kemampuan komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa
organisasi, seperti GE GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare,
CSS Nasional, Data Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN
layanan jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan
biaya yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk
menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth jaringan
secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai penunjuk titik
demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling bertanggung jawab. Cloud
computing memperluas batas iniuntuk menutup server serta infrastruktur
jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua
pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan
komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu.
Setelah menemukan asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal
sedikit bergerak capat “Tim Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua
pizza) dapat menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian
Amazon mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk
pelanggan eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS
API Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan
dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama,
agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang
dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis
cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008,
Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI,
mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi
layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset
perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model sehingga pergeseran
diproyeksikan untuk komputasi…..akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam
produk IT di beberapadaerahdan pengurangan yang signifikan di daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011,IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM
Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter
Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.
Tahun 1960
John McCarthy, Pakar
Komputasi dan kecerdasan buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan
menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”[7] Ini adalah
sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan istilah
Komputasi awan.
Tahun 1995
Larry Ellison, pendiri
perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan
sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus
“menanam” berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem
operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server
dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC
pengguna.
Pada era ini juga
wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang menggalang
sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan kualitas
jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih
PC karena cenderung lebih cepat.
Akhir Era -90
Lahir konsep ASP
(Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan pusat
pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan
komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat.
Tahun 2000
Marc Benioff, mantan
wakil presiden perusahaan Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah
perangkat lunak CRM dengan basis SaaS (Software as a Service). Tak disangka
gebrakan ini mendapat tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry
Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.
2005 – Sekarang
Cloud Computing sudah
semakin meningkat popularitasnya, dari mulai penerapan sistem, pengunaan nama,
dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google dengan Google App.
Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing
meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian
sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan
komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya adalah Evernote,
Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.
C. Karakteristik Cloud Computing
Menurut NIST, ada5 Karakteristik Cloud Computing agar sebuah
sistem dapat disebut sebagai Cloud Computing, yaitu:
1. Broad Network Access : Akses jaringan yang luas dan bisa diakses oleh berbagai
jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, dsb. Contohnya facebook
mobile, memungkinkan kita untuk mengakses layanan facebook melalui
handphone, smartphone ataupun tablet dimanapun kita berada.
2. Resource Pooling : sumber daya komputasi dari penyedia cloud harus memenuhi banyak
pelanggan dan bersifat dinamis tergantung kebutuhan pelanggannya. Contohnya
google, menyediakan ratusan ribu server yang tersebar di penjuru dunia sehingga
dapat melayani jutaan penggunanya.
3. On-demand Self Service : pengguna cloud dapat mengatur sendiri layanan yang dipakai
sesuai dengan kebutuhannya tanpa interaksi dari pihak penyedia layanan.
Contohnya menggunakan gmail, kita bisa menyimpan, memindahkan, menghapus email,
dsb tanpa campur tangan dari penyedia cloud.
4. Measured Service : Sistem cloud menyediakan layanan yang dapat
memonitor dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya terhadap layanan yang
dipakai (misalnya tempat penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan akun pengguna
yang aktif). Sehingga pelanggan dapat memonitor sumber daya komputasi yang
dipakai secara transparan antara penyedia layanan dan pelanggan. Misalnya
dropbox, kita bisa memantau space yang terpakai ataupun space yang masih
kosong, mengetahui masa aktif akun, dan lain sebagainya.
5. Rapid Elasticity : kapasitas layanan bersifat fleksibel tergantung kebutuhan
pengguna. Sehingga pengguna cloud dapat dengan mudah meminta menaikkan atau
menurunkan kapasitas layanan sesuai kebutuhannya. Jadi, kapasitas layanan ini
seolah tak terbatas dan pengguna cloud dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya
setiap saat. Misalnya office 365, kita bisa dengan cepat mengubah layanan yang
diinginkan dari small ke bussiness atau sebaliknya sesuai denngan kebutuhan.
D. Metoda dan Implementasi Cloud Computing
Metoda atau Cara Kerja
Komputasi Awan
Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data
pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer
lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan
aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak
untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada
satu aplikasi[8]. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani
mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi
mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks.
Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak
hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan
untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS)
jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat
dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal
mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka
menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam
browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web
server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan
cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari
pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian
diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi
kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di
beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan
juga untuk mencegah kehilangan data.[butuh rujukan]
Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman
layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk
diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas
digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing.
Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai “layanan,” yang
terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis
standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan
penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan
cara yang seragam.
Implementasi Komputasi
Awan
Ada tiga poin utama
yang diperlukan dalam implementasi cloud computing, yaitu :
1. Computer front end
Biasanya merupakan
computer desktop biasa.
2. Computer back end
Computer back end
dalam skala besar biasanya berupa server computer yang dilengkapi dengan data
center dalam rak-rak besar. Pada umumnya computer back end harus mempunyai
kinerja yang tinggi, karena harus melayani mungkin hinggga ribuan permintaan
data.
3. Penghubung antara keduanya
Penghubung keduanya
bisa berupa jaringan LAN atau internet.
Implementasi
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment)
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat
mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat
membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan
cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi.
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud
Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk instansi
pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan percepatan
e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam
memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan
perangkat teknologi informasi.
E. Model Pengiriman Data Via Cloud Computing
Layanan cloud
computing dibagi menjadi 3 bagian berdasar apa yang dijadikan sebagai layanan.
Adapun ketiga layanan tersebut adalah :
1. Software as a Service (SaaS)
Adalah salah satu layanan dari Cloud Computing dimana kita
tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. User hanya
tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network
(Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (Yahoo Messenger, Skype, GTalk, dsb)
dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya
kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita
(on-premise) mulai sekarang bisa kita nikmati lewat Cloud Computing.
Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke
internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa
nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe
Creative Cloud, dsb.
2. Platform as a Service (PaaS)
Adalah layanan dari Cloud Computing kalau kita analogikan dimana
kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database
engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat.
Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah”
tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah”
tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia
layanan.
Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal
tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari
kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu,
jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel
lain yang lebih bagus layanan-nya.
Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service,
Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi
yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi
yang kita buat.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa”
infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa
definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) ,
memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih
kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah
dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya.
Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon),
TelkomCloud, BizNetCloud, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli
komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah
(scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual
tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb
dengan segera.
F. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan
:
Merujuk kepada (Thia,
2008) keuntungan / kelebihan Cloud Computing antara lain:
1. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
2. Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan
pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan
produktivitas.
3. Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi.
4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS
ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
5. Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
Kekurangan
:
Merujuk kepada
(Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud
Computing ini antara lain:
1. Service level, artinya kemungkinan service
performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider
ini meliputi,data protection dan data recovery,
2. Privacy, yang berarti adanya resiko data user
akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
3. Compliance, yang mengacu pada resiko adanya
penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan
olehuser.
4. Data ownership mengacu pada resiko kehilangan
kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
5. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan
share data antarcloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat
user melakukan proses terminasi terhadap layanan Cloud Computing.
G. Jenis-jenis Aplikasi Cloud Computing
Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki
Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google
Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan
kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut
dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage.
Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses
file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop,
laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan
mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan
kolaborasi dalam pengeditan.
Fitur-fitur Google Drive
1. Penyimpanan gratis sebesar 5GB
Google Drive
memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB kepada penggunanya dengan
cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa gambar, video, musik, ataupun
file-file lain.
2. Memungkinkan membuat dokumen
Pada fitur ini Google
Drive memungkinkan para penggunanya untuk membuat dokumen, seperti mengolah
data, mengolah angka, membuat presentasi, form dan dokumen lainnya.
3. Berbagi file
Google Drive
memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain, dan juga memudahkan orang lain
untuk melakukan pengeditan terhadap file yang kita buat.
4. Terintegrasi dengan layanan Google lainnya
Para pengguna layanan
Google lainnya akan merasakan kemudahan dalam memanagement file dari Google
Drive. Karena Google Drive secara otomatis terintegrasi dengan layanan google
lainnya.
5. Fasilitas pencarian
Google Drive
memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan lebih cepat untuk para
penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu. Google Drive juga dapat
mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
6. Menampilkan berbagai file
Lebih dari 30 type
file yang dapat dibuka dan ditampilkan oleh Google Drive, termasuk file video,
file image, dan lain-lain tanpa mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan
menginstal software yang sesuai dengan tipe atau ekstensi file tersebut.
7. Menjalankan aplikasi
Google Drive juga
mempunyai kemampuan untuk membuat, menjalankan dan membagi file aplikasi
favorit yang dimiliki oleh pengguna.
Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi
awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta
melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang
mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis
pada 1 Februari 2010.
Fitur-fitur Windows Azure :
1. Layanan Infrastruktur
Windows Azure
menyediakan infrastruktur dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam
membuat aplikasi baru atau menjalankan aplikasi yang telah disediakan.
2. Kembangkan dan Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan
pengguna untuk melakukan pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan
pada aplikasi tersebut secara cepat.
3. Big Data
Windows Azure
menyediakan kapasitas data yang besar. Kapasitas ini didukung oleh Apache
Hadoop.
4. Aplikasi Mobile
Windows Azure
memberikan kemudahan dalam pembuatan aplikasi mobile. Aplikasi yang telah
dibuat dan dapat langsung dimasukan ke penyimpanan komputasi awan.
5. Media
Layanan Media Windows
Azure memperbolehkan untuk mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana
bisa menampilkan media dari Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform
lainnya
6. Aplikasi Web
Windows Azure
menawarkan keamanan dan fleksibilitas pengembangan, penyebaran, dan pilihan
skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
7. Penyimpanan, Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure
menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan solusi pemulihan data apapun.
8. Identitas dan Manajemen Akses
Windows Azure Active
Directory memberikan layanan pengamanan pada identitas perusahaan. Serta
melakukan manajemen pada banyak pengguna di sebuah perusahaan.
9. Integrasi
Windows Azure
memperbolehkan pengguna untuk membawa seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra
ke perangkat lokal dan ke awan.
10. Manajemen Data
Windows Azure
menyediakan solusi yang tepat untuk kebutuhan data pengguna.
H. Perusahaan yang memanfaatkan Cloud Computing
GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia Menjadi Salah Satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Pertama Kembangkan IT Berbasis “Cloud Computing”
Sejalan dengan pelaksanaan program transformasi perusahaan yang
terus dilaksanakan, khususnya pengembangan dibidang Informasi dan Teknologi
(IT), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., saat ini telah mengaplikasikan IT
berbasis “cloud computing” dalam kegiatan pengelolaan perusahaan.
Sebagai perusahaan global, penggunaan “cloud computing”
merupakan keharusan bagi Garuda Indonesia saat ini, bila ditinjau dari volume
bisnis, upaya pengembangan perusahaagn, serta untuk menjadikan kegiatan
perusahaan lebih efisien namun berstandar global. Implementasi IT berbasis
“cloud computing” ini juga bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan
layanannya khususnya percepatan dan kemudahan layanan kepada para pengguna
jasa.
"Cloud computing" atau komputasi awan merupakan
gabungan pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan
pengembangan berbasis internet yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program
atau aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama.
Melalui pemanfaatan IT berbasis “cloud computing”, menjadikan Garuda Indonesia
menjadi salah satu BUMN pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi
terbaru ini.
Penggunaan internet berbasis “cloud computing” akan memberikan
benefit bagi Garuda Indonesia khususnya meningkatkan kapasitas penyimpanan data
perusahaan tanpa harus mengeluarkan tambahan biaya untuk investasi pembelian
peralatan tambahan. Data juga dapat diakses secara “real-time” kapanpun dan di
manapun oleh karyawan karena terkoneksi dengan internet. Selain itu, data juga
lebih terjamin keamanannya apabila disimpan secara “on cloud”. Keamanan data
perusahaan terlindungi khususnya ketika terjadi bencana alam.
Salah satu contoh penggunaan IT berbasis “cloud computing” di
Garuda Indonesia dilaksanakan dalam pemenuhan kebutuhan operasional di
lingkungan kerja Perusahaan, baik di kantor pusat maupun di lebih dari 76
kantor cabang di dalam dan luar negeri.
Implementasi teknologi "cloud computing" oleh karyawan
saat ini telah memberikan manfaat berupa penghematan waktu dalam bekerja
sehingga meningkatkan produktivitas karyawan, dan akan meningkatkan
fleksibilitas dalam mengakses data khususnya bagi lebih dari 3500 awak pesawat
Garuda Indonesia yang sangat “mobile” dan tersebar di seluruh dunia. Tentunya
ini akan meningkatkan efisiensi pola kerja ke tingkat yang yang lebih baik.
Selain itu, hal ini juga akan mendukung upaya Garuda Indonesia untuk
menjalankan program efisiensi untuk meningkatkan layanan.
Bekerjasama dengan beberapa perusahaan penyedia IT dunia
lainnya, Garuda Indonesia saat ini telah memanfaatkan layanan data “on cloud”
dalam berbagai aspek operasional perusahaan antara lain layanan Passenger
Service System (PSS) khususnya reservasi, check-in, Garuda Miles (frequent
flyer), keuangan, dan layanan penjadwalan dan rotasi seluruh pesawat dan awak
pesawat Garuda Indonesia.
Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Iwan
Joeniarto mengatakan, penggunaan teknologi berbasis “cloud computing” merupakan
keharusan bagi Garuda Indonesia saat ini di tengah perkembangan IT yang sangat
pesat. “Sebagai maskapai global player yang tergabung dalam aliansi “SkyTeam”,
menjadi keharusan bagi Garuda Indonesia untuk mengadopsi teknologi IT terdepan
dengan standar global untuk menjamin Garuda Indonesia “connected” dengan
jaringan maskapai mitra dan teknologi dunia khususnya Industri penerbangan.”
Saat ini Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 169
pesawat yang menerbangi 76 rute domestik dan internasional dengan lebih 600
frekuensi penerbangan setiap harinya. Sebagai anggota aliansi SkyTeam, Garuda
Indonesia juga terhubung dengan sistem 19 maskapai anggota lainnya yang dapat
melayani penumpang untuk terbang ke lebih dari 1052 destinasi di 177 negara.
Selain itu, Garuda
Indonesia saat ini juga telah memiliki berbagai layanan transaksional digital
berbasis e-commerce bagi pengguna jasa, yang terdiri dari Garuda Online Sales
(GOS), Online sales Partnership (OSP) bersama online travel agency, Corporate
Online System (COS) berbasis business to business (B2B), hingga mobile apps
untuk layanan reservasi dan pembukuan.
SUMBER DATA :
http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
https://ipurwae.id/apa-itu-cloud-computing-dan-ketahui-cara-kerjanya Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
https://farizes.wordpress.com/2016/04/05/perusahaan-perusahaan-yang-menyediakan-layanan-cloud-computing/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
http://www.progresstech.co.id/blog/jenis-cloud/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
http://sraportofolio.blogspot.co.id/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
https://helmiz.wordpress.com/2016/12/20/cloud-computing/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
http://sis.binus.ac.id/2016/12/16/cloud-computing/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 11.30 WIB
https://cloudcomputingid.wordpress.com/2015/12/17/5-karakteristik-cloud-computing/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 23.30 WIB
http://cloudindonesia.com/cloud-computing-dan-contoh-penerapan-dalam-perusahaan/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 23.30 WIB
http://riyanfarhan.blog.widyatama.ac.id/2016/03/02/teknologi-komputasi-awan-cloud-computing/ Diakses
pada tanggal 18 Oktober 2017. Pukul 23.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar