PENARIKAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
Penarikan
karyawan-karyawan baru bagi organisasi akan terus merupakan tantangan bagi
semua departemen personalia. Kadang-kadang kebutuhan karyawan baru ecara jelas
sebelumnya karena renana-rencana sumberdaya manusia disusun dengan baik. Pada
saat lain,departemen personalia dihadapkan dengan permintaan yang mendadak
untuk mnegisi lowongan secepat mungkin. Dalam kedua kasus tersebut, penarikan
pelamar atau calon karyawan merupaka kegiatan penting.
Penarikan (recruitment)
adalah proses pencarian dan
‘pemikatan’ para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila
lamaran-lamaran (aplikasi) mereka diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan
pencari kerja darimana para karyawan baru diseleksi . pelaksanaan penarikan
biasanya merupakan tanggung jawab departemen personalia, meskipun kadang-kadang
digunakan para spesialisis proses penarikan yang disebut recruiters.
Proses penarikan penting karena kualitas sumberdaya manusia organisasi
tergantung pada kualitas penarikannya.
MAKSUD DAN TUJUAN
REKRUTMEN
Adapun maksud dan
pentingnya penarikan ini adalah :
· Menetukan kebutuhan penarikan tenaga kerja
· Meningkatkan jumlah pelamar kerja secara efisien
· Membantu meningkatkan rating proses seleksi
dengan mengurangi jumlah pelamar kerja yang underqualified atau overqualified
· Mengurangi kemungkinan berhenti atau mutasi
setelah diangkat
· Memenuhi kewajiban organisasi melaksanakan
program pemerataan kesempatan kerja
· Mengidentifikasi dan menyiapkan calon-calon
tenaga kerja yang potensial
· Meningkatkan efektivitas organisasi dan individu
baik untuk jangka pendek maupun panjang
· Menilai efektivitas berbagai teknik dan lokasi
rekrutmen
Tujuan aktivitas
penarikan terdiri dari :
1. Memikat pelamar yang melamar kesempatan kerja
2. Mempengaruhi pelamar menerima tawaran yang
mereka terima
3. Sebagai sarana pertukaran informasi
ALASAN MENGADAKAN
REKRUTMEN
Ada beberapa alasan yang
mendorong suatu organisasi melakukan penarikan pegawai yaitu :
1. Berdirinya organisasi baru
2. Adanya perluasan kegiatan organisasi
3. Terciptanya pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya pekerja yang pindah keorganisasi lain
5. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat
maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitive
6. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki
usia pension
7. Adanya pekerja yang meninggal dunia
Penarikan
Orang-orang yang diangkat secara Politik
Rekrutmen ini dilakukan
tidak hanya untuk menarik atau mendapatkan tenaga-tenaga yang bersifat teknis,
tetapi juga perekrutan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang bersifat
politis. Di samping itu perekrutan juga dilakukan untuk pengisian jabatan-jabatan
eksekutif dan staf ahli.
Hal-hal yang merupakan
salah satu ciri perbedaan antara pimpinan yang diangkat secara politis dengan
pimpinan yang diangkat berdasarkan karir yaitu:
a)
Orang yang diangkat/ditunjuk secara politis biasanya orientasi
kesetiaannya ke atas, yakni kepada pejabat yang mengangkatnya. Orang-orang tersebut dikenalkan dengan pegawai-pegawai dan jabatan-jabatannya dikarenakan kesetiaan politik dan psikologi yang telah mereka berikan kepada pejabat yang terpilih.
kesetiaannya ke atas, yakni kepada pejabat yang mengangkatnya. Orang-orang tersebut dikenalkan dengan pegawai-pegawai dan jabatan-jabatannya dikarenakan kesetiaan politik dan psikologi yang telah mereka berikan kepada pejabat yang terpilih.
b)
Mereka biasanya tidak banyak mengetahui tentang struktur dan fungsi dari
instansi pemerintah yang mereka jalankan, walupun mungkin penunjukan mereka
didasarkan kepada latar belakang pengalaam yang dianggap berkaitan denagn
posisi yang mereka duduki
c)
Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang juga dianggap berhasil dalam
usaha-usahanya di sektor swasta.
d)
Orang-orang yang terpilih secara politikini dalam hal-hal tertentu, mungkin
melihat para birokrat karir sebagai orang-orang yang tidak tida mempunyai daya
tanggap secara pilitik,, termasuk loyalitas mereka terhadap program-program
atau kebijakan-kebijakan dari pemerntah terdahulu. Oleh karena itu para pejabat
terpilih memandang proteksi-proteksi pelayanan sipil sebagai red tape
(berbelit-belit) yang memelihara pegawai-pegawai yang tidak produktif pada
pegawai-pegawai mereka.
KENDALA-KENDALA
PENARIKAN
Agar
proses penarikan berhasil, perusahaan perlu menyadari berbagai kendala.
Batasan-batasan ini ersumber dari organisasi, pelaksanaan penarikan dan
lingkungan eksternal. Meskipun kendala yang dihadapi perusahaan bervariasi dari
situasi dengan situasi lainnya, uraian berikut mencakup berbagai kendala yang
paling umum.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan
Organisasional
Berbagai
kebijaksanaan organisasioal merupakan sumber batasan potensial.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan ini berusaha untuk mencapai keseragaman, manfaat
hubungan masyarakat, ekonomis, dan sasaran-sasaran lain yang tidak berhubungan
dengan penarikan. Diantara kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasional penting
yang akan mempengaruhi penarikan adalah :
1. Kebijaksanaan
promosi
Kebijaksanaan
Promosi dari dalam dimaksudkan untuk memberikan lepada karyawan sekarang
kesempatan pertama untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan. Kebijaksanaan ini
akan meningkatkan moral dan partisipasi karyawan, serta membantu kegiatan
“pemeliharaan” para karyawan.
2. Kebijaksanaan
Kompensasi
Kendala
umum yang dihadapi pelaksana penarikan adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan
penggajian atau pengupahan. Organisasi biasanya menetapkan “range” upah untuk
berbagai pekerjaa yang berbeda. Besarnya kompensasi yang ditawarkan organisasi
akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk menjadi pelamar serius. Sebagai
contoh, bila tingkat “harga” pasar bagi seorang akuntan junior adalah antara Rp
300.000,00 sampai dengan Rp 400.000,00 per bulan, maka jumlah pelamar yang
memuaskan akan sedikit kalau perusahaan hanya dapatmenawarkan gaji RP
200.000,00 samapi dengan Rp 250.000,00 per bulan.
3. Kebijaksanaan
Status Karyawan
Banyak
perusahaan mempunyai kebijaksanaan penerimaan karyawan dengan status honorer,
musiman atau sementara, atau”part-time”. Meskipun minat pelamar terhadap tipe
status penerimaan seperti ini semakin tinggi, kebijaksanaan tersebut dapat
menyebabkan perusahaan menolak karyawan “qualified” yang menginginkan status
kerja “full-time”.
4. Kebijaksanaan
Penerimaan Tenaga Lokal
Perusahaan
mungkin mempunyai kebijaksanaan untuk menarik tenaga-tenaga lokal dimana
perusahaan berlokasi dan beroperasi. Prioritas penarikan ini biasanya
dimaksudkan untuk lebih terlibat dalam masyarakat dan mejalin hubungan baik
dengan lingkungan masyarakat disekitar perusahaan.
Rencana-rencana
Sumberdaya Manusia
Rencana
sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang garus dipertimbangkan dalam
proses penarikan. Dengan merinci persediaan keterampilan, rencana latihan dan
pengembangan serta promosi dan transfer, rencana personalia menguraikan
pekerjaan-pekerjaan mana yang harus dipenuhi melalui penarikan dan mana yang
akan diisi secara internal. Rencana ini membantu proses penarikan karena
meringkas kebutuhan-kebutuhan penarikan di waktu yang akan datang.
Kondisi
Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga
kerja merupakan suatu wilayah geografis dimana kekuatan-kekuatan suplai(orang-orang
yang sedang mencari pekerjaan) berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan permintaan
( perusahaan-perusahaan yang sedang mencari karyawan) dan dengan demikian
menentukan harga tenaga kerja. Pemahaman akan kondisi pasar tenaga kerja
memungkinkan menajemen dapat memperkirakan suplai tenaga kerja yang tersedia
untuk penarikan karyawan. Bila suplai dalam wilayah geografis tertentu terbatas,
penarikan harus diperluas dan biasanya biaya-biaya tenaga kerja akan lebih
besar. Sebaliknya , bila suplai karyawan yang “ qualified” relatip tinggi dalam
pasar tenaga kerja lokal, maka harga tenaga kerja akan cenderung menjadi
rendah.
Kondisi
–kondisi Lingkungan Eksternal
Kondisi-kondisi
diluar perusahaan sangat mempengaruhi penarikan. Di samping perubahan-perubahan
dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan
perekonomian, hukum pemburuan, proyeksi angkatan kerja oleh Departemen Tenaga
Kerja, kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan tertentu, dan
kegiatan penarikan para pesaing, semua akan mempunyai dampak pada upaya-upaya
penarikan perusahaan . Meskipun faktor-faktor tersebut telah dipertimbangkan
dalam perencanaan sumberdaya manusia, lingkungan ekonomi dapat berubah secara
cepat sesudah rencana disetujui.
Seperti
halnya kondisi perekonomian, penjualan dan perubahan perilaku pesaing juga
sering memaksa perusahaan untuk mnyelesaikan upaya penarikannya. Persaingan
yang semakin ketat untuk memperebutkan tenaga-tenaga berkualitas (seperti,
kasus “pembajakan” manajer) memerlukan program penarikan yang lebih agresif.
Dan bila ondisi bisnis menurun, perusahaan mungkin harus mengurangi kegiatan
penarikan.
Persyaratan-persyaratan
Jabatan
Tentu
saja, persyaratan-persyaratan setiap jabatan adalah salah satu kendala
penarikan. Sebagai contoh, untuk menariktenaga-tenaga trampil adalah lebih
sulit daripada tenaga-tenaga tidak terampil. Departemen personalia perlu
mempelajari permintaan-permintaan jabatan dari informasi analisis jabatan, dan
komentar para manajer. Pengetahuan akan persyaratan-persyaratan jabatan
memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik dalam program
penarikan dengan batasan-batasan yang ada.
Kebiasaan-kebiasaan
Pelaksana Penarikan
Keberhasilan
pelaksanaan penarikan di masa lalu akan membentuk kebiasaan-kebiasaan. Memang
hal ini dapat menghilangkan keputusan-keputusan yang memakan waktu, tetapi juga
bisa meneruskan kesalahan-kesalahan atau menghindarkan alternatif-alternatif
yang lebih efektif. Dengan demikian para pelaksana penarikan memrlukan umpan
balik positif dan negatif, agar mereka tidak hanya menggantungkan diri pada
kebiasaan yang telah terbentuk.
SALURAN-SALURAN
PENARIKAN
Metode-metode penarikan
sering disebut sebagai saluran-saluran (channels). Ada perusahaan
menunggu secara pasif para pelaar lowongan pekerjaan yang datang kepadanya. Di
lain pihak, banyak perusahaan lainnya menggantikan pendekatan lebih agresif
dalam penarikan karyawan potensial. Perusahaan dan pelamar biasanya
memanfaatkan sejumlah terbatas saluran yang tersedia. Berbagai saluran atau
sumber yang dapat digunakan untuk penarikan karyawan adalah :
1. Walk
– ins
Pelamar
atau pencari pekerjaan datang sendiri ke perusahaan dan kemudian mengisi
blangko lamaran yang telah disediakan. Lamaran-lamaran ini disimpan dalam suatu
file sampai ada lowongan pekerjaan atau samapi lamaran dinyatakan tidak valid
lagi.
2. Rekomendasi
Dari Karyawan (Employee Referrais)
Para
karyawan perusahaan sekarang bisa merekomendasi penari pekerjaan kepada
departemen personalia. Metode ini mempunyai beberapa kebaikan khaas. Pertama,
karyawan yang memberikan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan
pendahulan.
3. Pengiklanan
Want
ad
Menguraikan pekerjaan dan “benefit”,
mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara untuk melamar
disebutkan dalam iklan itu.
Blind
ad
Suatu
blind ad adalah want ad yang tidak menyebutkan perusahaan,
pelamar yang berminat diminta mengirimkan lamaran ke P.O Box dengan nomor tertentu pada kantor pos
atau pada perusahaan surat kabar.
4. Agen Penempatan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja juga dapat dilakukan
melalui agen penempatan kerja (employment agencies), baik pemerintah maupun
swasta. Setiap pemerintahan biasanya mempunyai kantor penempatan tenaga kerja.
Di indonesia , kantor-kantor penempatan ada di seluruh daerah dan dikelola oleh
masing-masing Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja.
5. Lembaga
Pendidikan
Pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin
teknis dan kompleks, sehingga perusahaan makin memerlukan para sarja lulusan
pendidikan tinggi.
6. Organisasi
Karyawan
Di negara maju, di mana serikat buruh cukup
kuat, perusahaan dapat menarik karyawan dengan keterampilan tertentu melalui
organisasi karyawan.
7. Leasing
Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi kebutuhan
personalia jangka pendek, perusahaan bisa menarik karyawan honorer yang dibayar
secara harian atau perjam. Hal ini telah banyak bermanfaat dalam bidang
tertentu. Dengan cara leasing perusahaan tidak hanya mendapatkan personalia
terlatih baik dan terpilih tetapi juga menghindari perusahaan dari kewajiban
dalam pensiun, asuransi dan kompensasi.
8. Nepotisme
Penarikan anggota keluarga merupakan komponen
program penarikan yang tidak dapat dielakkan dalam perusahaan perseorangan atau
keluarga. kebijaksanaan seperti ini tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar
kecakapan, tetapi berdasarkab kepentingan dan kesetiaan terhadap perusahaan.
9. Asosiasi
Profesional
Berbagai asosiasi profesional (seperti KADIN, IW
API, HIPMI, IAI, dsb) dapat berfungsi sebagai sumber penarikan. Organisasi
tersebut mungkin menyelenggarakan kegiatan penempatan untuk membantu para
profesional mendapatkan pekerjaan.
Evaluasi
Penarikan
Tidak semua perusahaan berhasil dalam program-program penanganannya. Oleh karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus dievaluasi dan dinilai dengan derajat sukses dalam perolehan personalia yang cakap dan memenuhi persyaratan.
Tidak semua perusahaan berhasil dalam program-program penanganannya. Oleh karena itu, sumber-sumber yang digunakan senantiasa harus dievaluasi dan dinilai dengan derajat sukses dalam perolehan personalia yang cakap dan memenuhi persyaratan.
Jumlah pelamar, meskipun merupakan petunjuk tentang memikat tidaknya program penarikan, mempunyai nilai terkecil dalam penentuan efektivitas program. Karena para pelamar-pelamar dapat ditarik dengan berbagai metode tetapi mungkin tidak menghasilkan penerimaan yang berhasil. Memang evaluasi seperti ini juga akan tercakup dalam penilaian prosedur atau proses seleksi, tetapi kita percaya bahwa seseorang tidak akan dapat secara tepat mengevaluasi program penarikan tanpa mempertimbangkan hasilnya, yaitu penempatan yang berhasil.
Blanko
Lamaran Pekerjaan
Blanko lamaran pekerjaan (job application blank) mengumpulkan informasi tentang para pelamar dalam bentuk yang seragam. Informasi yang dikumpulkan dari setiap pelamar hendaknya dapat diperbandingkan.
Blanko lamaran pekerjaan (job application blank) mengumpulkan informasi tentang para pelamar dalam bentuk yang seragam. Informasi yang dikumpulkan dari setiap pelamar hendaknya dapat diperbandingkan.
Data
Pribadi
Hampir semua blanko lamaran dimulai dengan permintaan akan data pribadi. Nama, alamat, nomor telepon dan status perkawinan adalah beberapa pertanyaan yang hampir universal. Departemen personalia harus mampu menunjukan bahwa pertanyaan-pertanyaaan tersebut mempunyai hubungan dengan pekerjaan.
Hampir semua blanko lamaran dimulai dengan permintaan akan data pribadi. Nama, alamat, nomor telepon dan status perkawinan adalah beberapa pertanyaan yang hampir universal. Departemen personalia harus mampu menunjukan bahwa pertanyaan-pertanyaaan tersebut mempunyai hubungan dengan pekerjaan.
Lamaran bisa mencakup informasi tentang kesehatan, berat, dan tinggi badan, cacat yang akan menghambat pelaksanaan pekerjaan, dan sakit bawaan. Selanjutnya, informasi megenai jumlah tanggungan dan kepada siapa perusahaan menghubungi dalam keadaan darurat juga lazim ditanyakan.
Pendidikan
dan Keterampilan
Bagian pendidikan dan keterampilan pada blanko lamaran dirancang untuk megungkap kemampuan-kemampuan pelamar. Sedangkan pertanyaan tentang keterampilan khusus bisa digunakan untuk menilai prospek karyawan.
Bagian pendidikan dan keterampilan pada blanko lamaran dirancang untuk megungkap kemampuan-kemampuan pelamar. Sedangkan pertanyaan tentang keterampilan khusus bisa digunakan untuk menilai prospek karyawan.
Pengalaman
Kerja
Pelamar sering diminta untuk menguraikan pekerjaan-pekerjaan masa lalunya. Dari informasi ini, perusahaan dapat mengetahui apakah pelamar adalah seseorang yang senang berpindah pindah pekerjaan atau cenderung menjadi karyawan setia. Kadang-kadang pertanyaan tentang pengalaman menyangkut juga dengan pengalaman kerja di bidang kemiliteran.
Pelamar sering diminta untuk menguraikan pekerjaan-pekerjaan masa lalunya. Dari informasi ini, perusahaan dapat mengetahui apakah pelamar adalah seseorang yang senang berpindah pindah pekerjaan atau cenderung menjadi karyawan setia. Kadang-kadang pertanyaan tentang pengalaman menyangkut juga dengan pengalaman kerja di bidang kemiliteran.
Status
Pekerjaan
Beberapa pertanyaan lamaran berkaitan dengan sasaran pekerjaan dan kesediaan bekerja pelamar. Tercakup pada pertanyaan ini adalah posisi jabatan yang dicari, kesediaan untuk menerima jabatan-jabatan lain, tanggal mulai bekerja yang diinginkan, gaji atau upah yang diharapkan, dam status penerimaan sebagai part timer, karyawan tetap, honorer atau full timer.
Beberapa pertanyaan lamaran berkaitan dengan sasaran pekerjaan dan kesediaan bekerja pelamar. Tercakup pada pertanyaan ini adalah posisi jabatan yang dicari, kesediaan untuk menerima jabatan-jabatan lain, tanggal mulai bekerja yang diinginkan, gaji atau upah yang diharapkan, dam status penerimaan sebagai part timer, karyawan tetap, honorer atau full timer.
Keanggotaan
Organisasi, Penghargaan dan Hobi
Pelamar adalah lebih dari sekedar calon karyawan. Mereka juga wakil perusahaan dalam masyarakat. Untuk jabatan-jabatan manajerial dan profesional, kegiatan-kegiatan “off the job” bisa membuat seorang calon lebih disukai dibanding calon –calon lain. Sedangkan hobi bisa memperkuat keterampilan-keterampilan pekerjaan dan menunjukan jalan keluar untuk stress dan frustasi, atau kesempatan-kesempatan pelayanan selanjutnya terhadap perusahaan.
Pelamar adalah lebih dari sekedar calon karyawan. Mereka juga wakil perusahaan dalam masyarakat. Untuk jabatan-jabatan manajerial dan profesional, kegiatan-kegiatan “off the job” bisa membuat seorang calon lebih disukai dibanding calon –calon lain. Sedangkan hobi bisa memperkuat keterampilan-keterampilan pekerjaan dan menunjukan jalan keluar untuk stress dan frustasi, atau kesempatan-kesempatan pelayanan selanjutnya terhadap perusahaan.
Referensi
di samping referensi-referensi tradisional dari para karyawan lama atau teman-teman, pelamar bisa ditanya tentang informasi referensi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup catatan kriminal dan latar belakang pelamar. Informasi-informasi semacam itu penting terutama untuk jabatan-jabatan tertentu, seperti kasir.
di samping referensi-referensi tradisional dari para karyawan lama atau teman-teman, pelamar bisa ditanya tentang informasi referensi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup catatan kriminal dan latar belakang pelamar. Informasi-informasi semacam itu penting terutama untuk jabatan-jabatan tertentu, seperti kasir.
Tanda
Tangan
Pelamar pada umumnya diminta untuk menandatangani dan mencantumkan tanggal lamaran mereka. Sebelum tanda-tangan biasanya ada kalimat yang menyatakan otorisasi dan jaminan pelamar bahwa semua informasi yang diberikan benar.
Pelamar pada umumnya diminta untuk menandatangani dan mencantumkan tanggal lamaran mereka. Sebelum tanda-tangan biasanya ada kalimat yang menyatakan otorisasi dan jaminan pelamar bahwa semua informasi yang diberikan benar.
TEKNIK PENARIKAN
Teknik-teknik rekrutmen,
baik di sektor publik maupun swasta dapat dilakukan melalui asas
disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung keadaan (besarnya)
organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.
1. Centralized Recruitment TechniqiueTeknik (Rekrutmen yang Disentralisasikan)
Jika instansi tersebut
mempunyai beberapa ribu pekerja, dan jika departemen-departemen yang berbeda
merekrut sejumlah besar pekerja juru ketik atau teknis bagi tipe kedudukan yang
sama, rekrutmen yang disentralisasikan akan lebih sering dipakai karena lebih
efisien biaya.
Jika rekrutmen
disentralisasikan, instansi yang mengelola sumber daya manusia itu akan
bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer akan perkiraan-perkiraan
periodik mengenai jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan di waktu
akan datang.
1. Jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji
1. lokasi tugas (unit geografis dan organisasi)
2. gambaran dari kewajiban-kewajiban kerja.
3. Kualifikasi minimal
4. Tanggal mulai kerja
5. Prosedur-prosedur pelamaran,
6. Tanggal penutup bagi
2.
Decentralized Recruitment Techniqiue (Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan)
Rekrutmen yang
didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan
rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi mempekerjakan berbagai tipe
pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi-posisi khas
profesional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama
masa resesi, di mana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat
tetapi lowongannya terbatas, maka penggunaan rekrutmen dengan cara ini lebih
efektif.
3. Name
Request : Gabungan Politik dan Pelayanan Sipil
Teknik Name
Request (kombinasi antara politik dan pelayanan sipil). Teknik
kombinasi antar politik dan sipil merupakan proses rekrutmen yang melibatkan
nilai-nilai political responsiveness dan managerial
efficiency. Khusunya untuk lowongan-lowongan jabatan profesional dan
administratif tingkat atas, sistem ini lebih banyak dipergunakan tingkat atas,
teknik name request ini sering dipergunakan, walaupun teknik
ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan.
Kelemahan-kelemahan
tersebut adalah:
1. Karena dapat mengarah sistem cronyism dalam
pengangkatan seseorang dan bisa bertentangan dengan tujuan-tujuan social
equity atau efficiency dari instansi-instansi.
2. Karena bisa membatasi hak-hak pegawai
3. Dapat secara tidak adil mengeluarkan nama-nama
dari para pelamar yang telah ada lebih dahulu dalam daftar
Pandangan lain
berpendapat bahwa melalui teknik ini instansi memungkinkan untuk mewawancarai
dan melakukan praseleksi terhadap pelamar yang memenuhi tuntutan kualifikasi.
Dengan demikian akan dapat menekan biaya terutama biaya surat menyurat.
DAFTAR
PUSTAKA
Hani,
Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE.
Yogyakarta
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia:Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi
Publik. Yogyakarta: Graha Ilmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar